Advertisement
Wordpress

Berapa Banyak Plugin WordPress Yang Boleh Diinstal Pada Situs Saya?

Berapa banyak plugin WordPress yang harus saya install pada situs WordPress saya? Berapa banyak plugin dianggap berlebihan? Bukankah plugin buruk bagi kinerja? Atau mungkin plugin meningkatkan resiko ekploitasi keamanan? Bukankah lebih baik untuk menghindari menggunakan plugin disemua biaya? Itu merupakan pertanyaan yang sering diajukan oleh WordPress pemula, dikutip dari wpbeginer. Artikel ini dibuat untuk memberikan penjelasan kesalah pahaman yang kadang terjadi pada pemula dengan pembahasan yang mudah dimengerti.

Sejak WordPress 1.2 (ketika dukungan penggunaan plugin ditambahkan), plugin telah menjadi sebuat berkat bagi pengguna. WordPress tanpa plugin itu seperti tempat permainan anak-anak tapi tidak ada satupun alat permainannya. Menyenangkan? Saya yakin tidak akan pernah menjadi menyenangkan. Meskipun WordPress core memberikan publikasi framework  yang kuat, tapi dibaliknya ada plugin yang banyak bertanggung jawab atas keberhasilan sebuah platform. Dengan pertumbuhan komunitas WordPress, jumlah plugin wordpress juga tidak kalah banyaknya. Pada saat saya menuliskan artikel ini ada sampai 26.000 lebih plugin wordpress dan sekitar 500.000.000 download, saya yakin itu akan terus meningkat mengingat kebutuhan para pengembang yang selalu bertambah.

Tujuan dari plugin adalah memperluas pekerjaan wordpress sesuai dengan apa yang bisa kamu bayangkan. Namun, sekarang kita melihat ada sekian rasa takut atau pembatasan penggunaan plugin dari banyak pengguna. Kebanyakan orang khawatir dengan kinerja, keamanan, keadalan, dll. Hal yang paling utama adalah ketika desainer atau developer benar-benar merasa frustasi ketika klien mereka menggunakan plugin yang diinstal secara berantakan pada situs mereka. Karena frustasi mereka membuat komentar seperti harus menggunakan sedikit plugin atau mungkin banyaknya plugin akan memperlambat loading situs.

Ada banyak artikel diberbagi web yang menunjukan  “bagaimana melakukan ABC tanpa menggunakan plugin” (bahkan di bys juga ada artikel tersebut). Tujuan semacam artikel ini tidak mencegah atau melarang penggunaan plugin yang tersedia. Tujuan semacam ini menunjukan kepada kamu bagaimana untuk membuat sesuatu dengan sendiri. Manaruh code pada functions.php theme mu akan berfungsi sana dengan menambahkannya melalui sebuah plugin (Jumlah sumber daya yang sama ketika diperlukan). Jadi dengan kata lain, jika kamu menyisipkan 30 potongan code pada berbagai tempat di web kedalam functions.php theme mu, maka kamu menambahkan 30 plugin ke situs mu.

Ada perdebatan yang mengatakan jangan menambahkan setiap potongan code ke file functions.php. Terutama jika kamu menggunakan theme yang berbeda. Sistem situs kamu akan kehilangan semua fungsi yang mungkin kamu tidak ingin menghilangkannya. Biasanya menyisipkan potongan code ke file functions.php dilakukan oleh theme developer agar ketika pengguna install theme tersebut, mereka bisa menggunakan fitur plugin yang disediakan oleh developer pada theme tersebut.

Kadang banyak dari kita berada dibawah iming-iming menambahkan code kedalam file functions.php atau membuat site-specific plugin akan mempercepat situs kita. Atau mungkin kita berpikir ini akan jauh lebih baik untuk keamanan. Mungkin ini salah. Ketika kamu menggunakan fungsi code yang tidak benar (buruk) ini akan menguras daya server mu yang akan mencelakakan situs kamu. Atau mungkin kamu akan membuat situsmu sendiri rentan dengan serangan-serangan keamanan.

Jawaban atas pertanyaan, berapa banyak plugin WordPress yang bisa saya install pada situs saya? Yaitu sebanyak yang kita butuhkan. Mungkin ini akan menjadi jawaban yang akan diacuhkan pada setiap orang yang kita berikan jawaban. Pada situs BYS, kami menggunakan 14 plugin, itu sesuai dengan yang kami butuhkan, tapi yang menakjubkan saya ketahui penggunakan plugin pada situs WPbeginer adalah 53 plugin yang aktif.

Pada point ini, mungkin pertanyaan seperti diatas sudah bisa terjawab, namun jika ingin memahami lebih jauh dampal plugin dan bagaimana memilih plugin terbaik, yuks disimak.

Plugin WordPress

Plugin dan Kinerja

Ada berbagai jenis plugin. Plugin yang mempengaruhi front-end (yaitu plugin sosial, plugin dengan kegunaan, dll). Ada plugin yang hanya untuk back-end (yaitu Hot Fix, Plugin Backup, dll). Ada plugin yang bisa melakukan keduanya, back-end dan front-end (yaitu SEO plugin, dll).

Plugin dapat mempengaruhi kinerja situs kamu dengan:

  • Tambahan HTTP requests – Beberapa plugin (terutama yang front-end) mungkin memerlukan kustom styling atau script yang dapat bekerja dengan baik. Karena itu, mereka dapat menambahkan JS ekstra dan / atau file CSS (s).
  • Tambahan DB Queries – Beberapa plugin dapat meningkatkan query database kamu. Jika kamu menggunakan plugin untuk popular post, related post, atau apa pun yang menarik elemen database dan menampilkannya pada front-end akan menambahkan query database.

Tambahan HTTP Permintaan Issue – Ya, beberapa plugin HARUS menambahkan tambahan permintaan http (yaitu JS dan file CSS) untuk bekerja di luar kotak. Sebagai contoh, ketika Anda menginstal plugin formulir kontak, apakah Anda tidak ingin bekerja di luar kotak? Orang-orang mengeluh tentang permintaan HTTP tambahan seolah-olah mereka akan OK dengan memiliki bentuk unstyled. Tidak yakin apa bentuk unstyled terlihat seperti?

Isu Tambahan  HTTP Requests – Ya, beberapa plugin HARUS menambahkan tambahan HTTP Requests (yaitu JS dan file CSS) untuk bekerja out of the box. Sebagai contoh, ketika kamu menginstall plugin contact form, apakah kamu tidak ingin bekerja out of the box? Apakah kamu tidak ingin melakukan apa yang ada dibayanganmu terhada plugin tersebut? Orang-orang mengeluh tentang tambahan HTPP Requests seolah-olah mereka akan baik-baik saja dengan menggunakan style standar.

Tidak yakin apakah bentuk style sandar itu seperti gambar dibawah,

Plugin WordPress

Sebagian besar dari kita akan panik mengatakan ini tampilannya rusak. Stylesheet hilang. Nah itulah apa yang akan terjadi jika formulir kontak tidak ditambahan HTTP requests. Kita semua ingin tampilan situs kita terlihat stylis. Kita semua ingin ada captcha yang dapat bekerja, jadi kita tidak mendapatkan email SPAM. Singkatnya, style tambahan dan script perlu ditambahkan untuk plugin agar berfungsi dengan baik. Kadang saya juga melakukan hal ini, merubah tampilan asli plugin tersebut sesuai dengan apa yang ada dibayangan saya. Mendapatkan plugin yang tidak bisa ditambahkan HTTP requests atau dikutak-katik adalah hal yang sangat menyebalkan bagi kita para developer.

Ada dua cara untuk mengoptimalkan isu tambahan HTPP requests. Kedua metode memerlukan sedikit pengetahuan akan coding dan wordpress. Metode pertama adalah membatalkan style tambahan dan script sedang dimuat oleh sebuah plugin. Kemudian  menggabungkan style plugin kedalam file style.css kamu. Gabungkan script plugin ke file main.js kamu. Metode kedua adalah dengan membuat kondosional plugin style/script pada halaman yang dibutuhkan.
*kata script yang saya maksud adalah code js pada plugin

Orang-orang yang tidak terlalu mengerti dengan code akan berdebat, jadi bagaimana dengan kita? Sayangnya tidak ada solusi yang benar tersedia. Namun, kamu harus memahami bahwa beberapa tambahan HTTP requests tidak signifikan seperti yang kamu mingkin pikirkan. Kita berbicara tentang mikrodetik perbedaan disini. Tentu saja, jika kamu memiliki HTTP requests, maka coding dengan penbetahuan yang sedikit akan memungkinkan kamu memotong beberapa detik dari waktu loading. Pada point ini, kamu harus berpikir berapa besar prioritas ini adalah untuk bisnis kamu. Jika itu adalah prioritas besar, maka kamu harus merekrut seorang profesional untuk mempercepat situs Anda. Kami selalu tersedia untuk disewa.

Solusi jangka pendek untuk masalah ini adalah saat Plugin author yang memuat stylesheet tambahan menambahkan kotak centang di pengaturan plugin mereka seperti plugin WP-PageNavi lakukan.

pagenavioptions

This makes it easier for folks who don’t know much of PHP to simply check the box to unregister the additional stylesheet. This way all the user has to do is take the content of the additional stylesheet file and add it at the bottom of the main stylesheet that they were loading.

A long term solution for this problem would be that someone comes out with a plugin or WordPress core adds an ability to combine all registered stylesheets and scripts as one. There are obviously a lot of issues that needs to be fiddled with here. First and foremost is the compatibility issue. Sometimes two scripts may not be compatible together. This is what we see a lot when debugging plugin issues for our users.

Hal ini akan memberikan kemudah bagi orang-orang yang tidak tahu banyak tentang PHP. Ini hanya akan menunjukan kotak untuk unregister stylesheet tambahan. Dengan cara ini yang harus semua pengguna lakukan adalah mengambil isi dari file stylesheet tambahan dan menambahkannya di bagian bawah stylesheet utama yang sedang dimuat.

Sebuah solusi jangka panjang untuk masalah ini akan menjadikan seseorang yang keluar dengan sebuah plugin atau WordPress core menambahkan kemampuan untuk menggabungkan semua stylesheet terdaftar dan script menjadi satu. Jelas ada banyak masalah yang perlu dikutak-atik sini. Pertama dan terpenting adalah masalah kompatibilitas. Kadang-kadang dua script mungkin tidak kompatibel bersama-sama.

Sekarang kita lanjutkan ke penambahan DB queries

Tambahan Database Query – Beberapa plugin dapat meningkatkan beban pada database server. WordPress sendiri melakukan pekerjaan yang sangat baik di caching query. Yan terbaik pada code plugin tidak akan menyebabkan masalah yang signifikan. Namun, jika kamu memiliki situs yang sangat sangat besar, menggunakan related posts plugin seperti YARPP dapat menjadi masalah khususnya jika kamu tidak memiliki kekuatan yang baik pada server.

Pada point ini, kamu mungkin ingin mempertimbangkan meng-upgrade hosting. Satu-satunya solusi lain adalah menyingkirkan plugin dan mempekerjakan seseorang untuk membangun solusi kustom untuk kamu. Kadang-kadang, kamu mungkin harus melakukan beberapa keagresifan pada sisi caching server  untuk membuat pekerjaan plugin yang ada. Solusi kustom bervariasi dari situs ke situs.

Plugins and Keamanan

Kadang-kadang orang mengangkat suatu masalah dengan plugin dan keamanan. Ya, di masa lalu ada isu bahwa beberapa plugin membuka kerentanan keamanan yang begitu besar. Ini kebanyakan terjadi dengan code buruk yang terdapat pada plugin tersebut. Selain itu, keamanan merupakan risiko dari setiap software yang ada, tanpa terkecuali. Kelalaian pasti akan terjadi. Namun, bagian terbaik tentang open source adalah begitu banyak orang yang menggunakannya, dan untuk masalah keamanan ini pasti akan cepat ditemukan karena banyaknya pengembang yang aktif dan loyal.

Keamanan terbaik yang dapat kamu miliki untuk situs mu adalah WordPress backup. Kamu juga dapat meningkatkan keamanan kamu dengan menggunakan Sucuri.

Plugin dan Keandalan

Beberapa orang telah mengangkat masalah ini dengan keandalan plugin. Bagaimana jika plugin akan dihentikan? Bagaimana jika update yang lambat? Ini adalah risiko kita menjalankan ketika menggunakan software apapun kan? Bagaimana jika Adobe keluar dari bisnis, maka kita tidak akan memiliki Photoshop. Bagaimana jika Apple keluar dari bisnis, maka kita tidak akan memiliki iPhone. Nah, coba tebak, maka kamu akan memiliki sesuatu yang lebih baik. Bagian terbaik tentang WordPress adalah komunitas. Komunitas ini juga tumbuh lebih cepat dari sebelumnya. Jika kamu menggunakan plugin yang populer, kemungkinan besar tidak akan dihentikan. Jika ya, maka orang lain mungkin akan melanjutkan pembangunan. Itulah kekuatan dari GPL. Ini adalah hal yang persis bagaimana WordPress ada.

Berkat layanan seperti GitHub, pengembang menggabungkan usaha dengan mengirimkan patch untuk Plugin masing-masing. Ini akan menjadi lebih baik asalkan orang terus bekerja sama.

Bagaimana Cara Pilih Plugins Terbaik?

Ini adalah masalah besar bagi pengguna baru. Plugin apa saja yang terbaik? Mana yang harus saya gunakan? Lebih kamu memilih plugin yang memiliki track record yang baik. Bagaimana mengetahuinya? Lihatlah jumlah download. Lihatlah peringkat Plugin. Lihatlah berapa banyak support threads telah dijawab. Lihatlah berapa banyak orang yang mengatakan bahwa plugin tersebut bekerja dengan baik. Baca beberapa review tentang hal itu. Lihatlah kredibilitas penulis. Semoga setelah semua ini, kamu jawaban bagaimana memilih plugin yang baik. Petunjuk: kamu dapat melihat semua metrik ini pada WordPress plugins repository. Kemudian gunakan penilaian terbaikmu.

kesimpulan

Mungkin dengan ini bisa membantu kamu memahami bahwa tidak ada hal seperti “terlalu banyak” plugin. Jawaban untuk berapa banyak kita boleh menginstal plugin pada situs adalah sebanyak yang kita butuhkan, dan selalu ingat jumlah plugin tidak memperlambat situs, tapi jumlah baris code yang buruk yang akan membuat itu terjadi.

Selalu menganggap diri seorang pemula. Seorang Website Designer yang lagi suka nulis, juga editing video, dan memperhatikan tren desain. Entrepreneur. Founder & Marketing Palawakia Studio

Related Stories

2 Responses to Berapa Banyak Plugin WordPress Yang Boleh Diinstal Pada Situs Saya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *